Jumat, 15 April 2016

SEJARAH SUNGAI MUSI



Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Di tepi Sungai Musi terdapat Pelabuhan Boom Baru dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
data sungai musi .


Lokasi = Sumatera Selatan
Jenis = sungai Permanen
Pola  = Dendritik
Kedalaman rata rata = 15-20 meter
jembatan terpanjang yang melintasi = Ampera (1,117 m ) palembang
Kota utama yang dilalui = Tebing tinggi , Sekayu , Palembang
Pelabuhan Terbesar = Boom baru
Bagian Hulu = Ujan Mas , Kabupaten Kepahyang , bengkulu
Muara   = Selat Bangka
Ambang terluar = Teluk Buyut , desa Sungsang
Lebar rata rata di ilir sebelum memasuki batas palembag = 250-300 m
lebar rata - rata setelah melewati palembang = 500 - 2 km
anak sungai utama = sungai ogan , sungai komering , sungai lematang , sungai kelingi , sungai lakitan , sungai leko , sungai telang , sungai semanggus , sungai rawas
pulau - pulau di tengahnya  = pulau kerto (sebelah barat kota palembang , luas 0,5 km2) ,  Pulau Semuntu (di sebelah barat pulau kerto , luas = 2 km2) Pulau Kemaro ( di sebelah timur pabrik PT PUSRI, luas kurang dari 1 km2 ) , Pulau Burung ( Sebelah Timur Palembang , Luas 0,7 km2) , Pulau Payung ( Terletak di ilir sungai musi , luas = 200 km2 ) , Pulau Telang ( Pulau terbesar di sungai musi luas = 300 m2)
Fauna Khas = Ikan Belida , Ikan Pari air tawar , Ikan Pesut (punah di sungai musi)
 
Komponen Abiotik Sungai Musi
Ekosistem sungai Musi memiliki komponen abiotik yaitu pH, kedalaman, paparan cahaya (jarak dalamnya), lebar sungai, suhu, tipe substrat dan kandungan kimia yang penting. Sungai musi memiliki pH sekitar 6,7. Kedalaman sungai musi sekitar 165 m pada bagian tengah sungai khususnya di wilayah Sungai Musi Duo. Cahaya dapat menembus hingga kedalaman 58 cm dan dalam keadaan kemarau dapat pendek lagi. Suhu air sungai musi sekitar 30 Celsius. 
Komponen Biotik Sungai Musi
Organisme yang hidup di ekosistem sungai musi berupa Fitoplankton, Perifiton,Benthos, neuston. 

Berdasarkan data tentang Ikan yang ada pada sungai musi yaitu :
Ikan basil koleksi dengan jaring udang (trammel net) sebanyak 57 jenis yang mewakili 29 suku berbagi. Dalam kelompok tropik Omnivor sebanyak 7 jenis. plankton feeder 6 jenis, Detritus feeder 6 jenis dan Karnivor sebanyak 38 jenis. Ikan-ikan niaga yang terkumpul banyak dan suku Mugillidae (helanak), Ariidae manyung). Sciaenidae (gularnah), Polynemidae (kuro), Stomateidac (hawai hitarn), L.atidae (kakap putih). lobotidae (kakap bain), Plotosidae (sembilang) dan Serranidae (kerapu). Dua jenis ikan yaltu kakap putih dan kerapu. kepiting bakau dan kerang dara merupakan jenis yang potensial untuk dibudidayakan.

Geografi

Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.

Sungai Musi dengan Jembatan Ampera sebagai latar belakang
Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi disebut juga Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar, pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun delapan sungai tersebut adalah :
  1. Sungai Komering
  2. Sungai Rawas
  3. Sungai Leko
  4. Sungai Lakitan
  5. Sungai Kelingi
  6. Sungai Lematang
  7. Sungai Semangus
  8. Sungai Ogan
Lahan seluas 3 juta ha di daerah aliran sungai (DAS) Musi dianggap kritis akibat maraknya penebangan liar. Kondisi ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor.
DAS Musi secara geografis terletak pada 103° 34’ 12 “ – 105°  0’ 36” BT dan 02° 58’ 12”  -  04° 59’ 24” LS dengan luas 7.760.222, 86 Ha.  Secara administrasi DAS Musi termasuk pada 4 (empat) provinsi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi dan Lampung. Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan yang masuk ke dalam DAS Musi meliputi 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota atau seluruh Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masuk pada DAS Musi meliputi Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahyang, sedangkan Kabupaten di Provinsi Jambi yang masuk pada DAS Musi meliputi Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Muaro Jambi. Dan kabupaten di Provinsi Lampung Barat yang masuk pada DAS Musi meliputi Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Way Kanan. DAS Musi terbagi ke dalam 22 Sub DAS, yaitu Sub DAS Banyuasin, Sub DAS Batang Pelidang, Sub DAS Batanghari Leko, Sub DAS Baung, Sub DAS Bungin, Sub DAS Calik, Sub DAS Deras, Sub DAS Kelingi, Sub DAS Kikim, Sub DAS Komering, Sub DAS Lakitan, Sub DAS Lalan, Sub DAS Lematang, Sub DAS Macan, Sub DAS Medak, Sub DAS Musi Hilir, Sub DAS Musi Hulu, Sub DAS Ogan, Sub DAS Rawas, Sub DAS Soleh, Sub DAS Semangus dan Sub DAS Sugihan.

Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan secara geografis terletak antara 2o 52′ sampai 3o 5′ Lintang Selatan dan 104o 37′ sampai 104o 52′ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan air laut

Dari segi kondisi hidrologi, Kota Palembang terbelah oleh Sungai Musi menjadi dua bagian besar disebut Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Kota Palembang mempunyai 108 anak sungai. Terdapat 4 sungai besar yang melintasi Kota Palembang. Sungai Musi adalah sungai terbesar dengan lebar rata-rata 504 meter (lebar terpanjang 1.350 meter berada disekitar Pulau Kemaro, dan lebar terpendek 250 meter berlokasi di sekitar Jembatan Musi II). Ketiga sungai besar lainnya adalah Sungai Komering dengan lebar rata-rata 236 meter; Sungai Ogan dengan lebar rata-rata 211 meter, dan Sungai Keramasan dengan lebar rata-rata 103 meter. Disamping sungai-sungai besar tersebut terdapat sungai-sungai kecil lainnya terletak di Seberang Ilir yang berfungsi sebagai drainase perkotaan (terdapat ± 68 anak sungai aktif). Sungai-sungai kecil tersebut memiliki lebar berkisar antara 3 – 20 meter. Pada aliran sungai-sungai tersebut ada yang dibangun kolam retensi, sehingga menjadi bagian dari sempadan sungai. Permukaan air Sungai Musi sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada musim kemarau terjadi penurunan debit sungai, sehingga permukaan air Sungai Musi mencapai ketinggian yang minimum. Pola aliran sungai di Kota Palembang dapat digolongkan sebagai pola aliran dendritik, artinya merupakan ranting pohon, di mana dibentuk oleh aliran sungai utama (Sungai Musi) sebagai batang pohon, sedangkan anak-anak sungai sebagai ranting pohonnya. Pola aliran sungai seperti ini mencerminkan bahwa, daerah yang dialiri sungai tersebut memiliki topografi mendatar. Dengan kekerasan batuan relatif sama (uniform) sehingga air permukaan (run off) dapat berkembang secara luas, yang akhirnya akan membentuk pola aliran sungai (river channels) yang menyebar ke daerah tangkapan aliran sungai (catchment area).

Fungsi sungai di Kota Palembang sebelumnya adalah sebagai alat angkutan sungai ke daerah pedalaman, namun sekarang sudah banyak mengalami perubahan fungsi antara lain sebagai drainase dan untuk pengedalian banjir. Fungsi anak-anak sungai yang semula sebagai daerah tangkapan air, sudah banyak ditimbun untuk kepentingan sosial sehingga berubah fungsinya menjadi permukiman dan pusat kegiatan ekonomi lainnya, dimana rata-rata laju alih fungsi ini diperkirakan sebesar ± 6% per tahun. Secara geomorfik perubahan bentang alam pada satuan geomorfik di Kota Palembang berkaitan dengan: adanya sedimentasi sungai yang bertanggung jawab terhadap pendangkalan sungai atau penyebab terjadinya penyempitan (bottle neck) seperti di daerah Mariana Kecamatan Seberang Ulu I; penambangan pasir sungai atau gravel pada dasar sungai, yang akan berdampak kepada pendalaman cekungan; pemanfaatan dataran pada bentaran sungai untuk permukiman, persawahan serta aktivitas lain yang akan berdampak pada aliran sungai; dan adanya penebangan hutan illegal di daerah hulu sungai.

2 komentar:

  1. http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/kepribadian-anda-dilihat-dari-pilihan.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/herbal-pembunuh-sel-kanker-payudara.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/makin-banyak-emak-emak-anti-vaksin-yang.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/6-kisah-penampakan-ufo-di-masa-perang.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/jakarta-di-guyur-hujan-deras-bagaiman.html
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - Skype : Vip_Domino
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM
    - No Hp : +855-8173-4523

    BalasHapus